Wednesday 13 August 2014

KENALI WARNA dan BENTUK PUP (FESES) pada BAYI ANDA

KENALI WARNA dan BENTUK PUP (FESES) pada BAYI ANDA -  Tubuh bayi berbeda dengan kita sehingga feses bayi pun akan berbeda dari ayah dan ibunya, terutama bagi bayi ASI eksklusif., kita sebagai orang tua terutama bagi orang tua yang baru mempunyai anak pasti bingung kenapa PUP pada Bayi kita berubah ubah pastinya ada perasaan bingung, sehingga sebagai orang tua kita perlu mengenal fases dari bayi kita. Berikut ini kami akan berbagi bacaan mengenai Mengenal Warna dan Bentuk PUP ( Feses ) pada Bayi Anda, Selamat membaca..

KENALI WARNA dan BENTUK PUP (FESES) pada BAYI ANDA

Mengenal PUP ( Fases ) pada Bayi

1. Hitam Pekat
Jenis BAB seperti ini disebut meconium dan merupakan tinja bayi selama 24jam terakhir sejak baru dilahirkan. Mungkin kamu belum pernah melihat sesuatu sepekat, lengket, dan tebal seperti pup bayi ini. Meconium merupakan segala sesuatu yang didapat si bayi selama berada di dalam perut ibu. Jadi, ini terdiri dari gabungan air ketuban, lendir dan gabungan sel selama proses perkembangan janin di dalam perut. Namun pup seperti ini hanya bertahan beberapa hari kok, Bu. Yuk, kita cermati jenis BAB si kecil agar kondisi tumbuh kembang anak bisa dideteksi.


2. Setengah Cair Setengah Padat
Masa transisi yang berlangsung pada hari pertama hingga kelima. Pada masa ini kamu akan melihat perubahan pada pup si kecil dari yang padat lengket kehitaman menjadi lebih cair dan berwarna. Dan selama proses ini berlangsung mungkin akan selalu terjadi perubahan BAB bayi pada setiap pergantian popok, namun hal ini bukan masalah! Ada proses yang harus diadaptasi oleh si bayi antara perubahan cairan saat dalam kandungan hingga mendapat ASI atau susu formula yang diberikan. Hal ini akan berlangsung beberapa hari hingga seminggu pertama usia anak.

3. Kuning dan Bergumpal Kecil
Ini adalah jenis BAB dari bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya. Pup ini berwarna kuning kehijauan dan tidak padat namun tidak cair. Terkadang terdapat perubahan warna namun tidak signifikan dan warnanya tetap kekuningan. Pup ini tidak terlalu bau terkadang malah tercium sedikit manis.

4. Tumpukan Popok Kotor
Dalam proses ini ibu tidak akan pernah membayangkan harus mengganti popok sesering ini. Masa-masa awal kelahiran. Hal ini wajar terjadi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, karena lebih sering frekuensi BAB-nya. Tapi tenang Bu, menginjak bulan kedua, frekuensi BAB si kecil akan semakin sedikit sehingga kamu tidak perlu mengganti popok 15 kali dalam sehari.
 
5. Selai Kacang
Jenis BAB ini akan terlihat saat si bayi mulai mengonsumsi susu formula. Bertekstur lembut dan kecokelatan, bagaikan selai kacang. Sedikit lebih padat dan mengeluarkan bau.

6. Sup Kacang Polong
Jenis BAB yang berbentuk hijau berbusa ini, muncul sebagai tanda ketidakseimbangan dalam ASI pertama dan ASI setelahnya yang dikonsumsi si bayi. Pada ASI pertama lebih tipis dan cair sedangkan ASI setelahnya kebanyakan lebih tebal (bayangkan seperti susu dengan krim) dan terdiri dari lebih banyak kalori. Bisa muncul karena bayi kebanyakan mengonsumsi ASI pertama dibandingkan asupan ASI setelahnya.
 
7. Ada Bercak Merah
Bisa saja terjadi pada BAB si kecil terlihat sedikit darah. Ini bisa mengindikasikan pencernaan si kecil lebih sulit mencerna daripada biasanya. Selagi si kecil masih makan dengan baik dan teratur, kita masih bisa tenang, Bu. Jika bayimu sudah mengenal makanan padat, bisa jadi kondisi BAB tersebut terjadi karena jenis makanan yang dikonsumsinya hari itu. Tak perlu panik berlebihan ya, Bu!

8. Seputih Kapur
Pup dengan warna putih kapur ini sangat jarang terjadi dan tidak normal. Mungkin ini tanda ada masalah dengan liver si kecil yang harus segera ditangani. Segera temui dokter jika melihat tanda ini ya Bu.
 
9. Sehitam Malam
Pup hitam ini muncul setelah masa meconium. Setelah bayi mengeluarkan pup yang berwarna seperti yang telah disebutkan sebelumnya lalu kemudian kembali berwarna hitam segera hubungi dokter. Karena mungkin terjadi pendarahan pada sistem pencernaannya. Namun jika anak sudah mengonsumsi makanan berzat besi hal ini bukanlah masalah. Karena zat besi memberikan warna kehitaman pada pup si kecil.
 
10. Licin                  
Jika pup si kecil berlendir dan licin hal ini muncul karena si bayi baru tumbuh gigi. Pada saat gigi tumbuh, produksi air liur dan saliva meningkat. Begitu juga saat si bayi sedang demam yang menyebabkan flu. Lendir yang keluar lewat hidungnya juga akan terlihat pada popoknya.
 
11. Bau Apa Ini?
Pup dari makanan padat ini akan terlihat setelah si kecil mulai mengonsumsi makanan padat. Pup ini akan mulai berbau dan berubah warna serta konsistensinya. Misalnya saat bayi mengonsumsi sereal biasanya dia akan mengalami sembelit. Jika demikian, kamu bisa menggantinya dengan memberikan oatmeal atau sereal bayi. Perubahan warna pun akan terlihat misalnya saat makan wortel akan terlihat bercak orange atau saat makan blueberry akan ada bercak keunguan.
 
12. Harta Karun Tersembunyi
Setelah anakmu bisa menyantap jenis makanan yang sama dengan yang kamu konsumsi, maka pada BAB bayi akan muncul sisa makanan yang belum dicerna dengan baik. Ini hal yang wajar, Bu, karena si kecil belum memiliki gigi yang cukup untuk mengunyah. Tak perlu khawatir Bu!
 
13. Sederas Air Sungai
Jika pup bayi menjadi sangat encer dan berair, kemungkinan sedang diare. Biasanya bayi akan mengalami demam, kemudian pup yang sangat bau dan encer. Alergi makanan, antibiotik dan infeksi lainnya memungkinkan bayi terserang diare. Jadi jika si kecil terserang diare lebih dari beberapa hari segera hubungi dokter ya. Karena diare bisa menyebabkan bayi dehidrasi dan juga iritasi kulit. Jangan lupa perbanyak cairannya dan oleskan krim bayi ya, Bu.

14. Sekeras Pil
Pupnya mulai keras dan menyebabkan sembelit. Tidak semua masalah pencernaan berujung pada sembelit. Namun ada bayi yang dapat bertahan seminggu tanpa buang air dan tidak sembelit. Di sisi lain ada bayi yang baru dua hari tidak buang air dan sudah sembelit. Jadi yang paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat langsung pada pup bayi. Jika BAB anak sedikit cair dan lembut, berarti tidak ada gangguan. Namun jika pupnya keras, padat dan kering kemungkinan besar anakmu mengalami sembelit. Segera tambahkan buah dan sayuran pada menu makanan anakmu, Bu!

Sekian berbagi dari kami dengan artikel yang berjudul Kenali warna dan Bentuk PUP (Feses) pada bayi Anda, Baca juga artikel kami yang lain yang tidak kalah pentingnya 6 CARA JITU MENGENDALIKAN EMOSI pada ANAK, semoga bermanfaat. Thx
Setiap kali bayi pup, perhatikanlah warna kotorannya, karena warna tersebut dapat menjadi deteksi dini terhadap kesehatan bayi Anda. Beberapa warna adalah normal, namun warna-warna tertentu dapat mengindentifikasikan gejala penyakit serius. - See more at: http://id.theasianparent.com/amati-warna-kotoran-bayi/#sthash.65qO8rUw.dpuf
Setiap kali bayi pup, perhatikanlah warna kotorannya, karena warna tersebut dapat menjadi deteksi dini terhadap kesehatan bayi Anda. Beberapa warna adalah normal, namun warna-warna tertentu dapat mengindentifikasikan gejala penyakit serius. - See more at: http://id.theasianparent.com/amati-warna-kotoran-bayi/#sthash.65qO8rUw.dpuf
Setiap kali bayi pup, perhatikanlah warna kotorannya, karena warna tersebut dapat menjadi deteksi dini terhadap kesehatan bayi Anda. Beberapa warna adalah normal, namun warna-warna tertentu dapat mengindentifikasikan gejala penyakit serius. - See more at: http://id.theasianparent.com/amati-warna-kotoran-bayi/#sthash.65qO8rUw.dpuf

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.