6 CARA JITU MENGENDALIKAN EMOSI pada ANAK - Emosi
merupakan salah satu ciri keberadaan manusia sebagai makhluk individu
dan sosial. Dengan adanya emosi, manusia mempunyai dinamika kehidupan.
Seorang yang terlalu emosional atau tidak memiliki emosi akan sulit
diterima oleh lingkungan karena ia akan bersikap berlebihan atau tidak
peka terhadap orang lain. Begitu pentingnya emosi bagi hidup manusia.
Kita para orang tua terkadang mengalami kewalahan jika buah hati kita sedang meledak emosinya baik baik kita ketahui penyebabnya atau tidak kita ketahui, karena anak belum bisamengungkapkan perasaaanya, berikut ini ada beberapa Cara Jitu Mengendalikan Emosi pada Anak. Selamat Membaca.
Cara Mengendalikan Emosi pada Anak
1. Dengarkan mereka 100%, tatap matanya dengan tatapan datar atau sayang. (Berikan perhatian dan pengakuan)
Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau ambil jalur cepat alias memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Ketika hal itu kita lakukan, anak akan menutup diri dan menghindar bicara kepada kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.
Misal : “saya tadi berkelahi dengan Bayu, disekolah”, respon kita “apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah.. oh, okay”
2. Mengenali dan mengambarkan emosi.
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.
Nama Emosi dan Makna-nya :
> Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
> Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
> Takut - Kita diharapkan antisipasi karena sesuatum yang tak diinginkan bisa saja terjadi
> Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain
> Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
> Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
> Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
> Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik
> Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
> Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
> Depresi - Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau ambil jalur cepat alias memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Ketika hal itu kita lakukan, anak akan menutup diri dan menghindar bicara kepada kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.
Misal : “saya tadi berkelahi dengan Bayu, disekolah”, respon kita “apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah.. oh, okay”
2. Mengenali dan mengambarkan emosi.
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.
Nama Emosi dan Makna-nya :
> Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
> Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
> Takut - Kita diharapkan antisipasi karena sesuatum yang tak diinginkan bisa saja terjadi
> Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain
> Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
> Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
> Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
> Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik
> Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
> Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
> Depresi - Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
3. Mengalihkan perhatiannya. Cara ini mudah dilakukan ketika anak berusia di bawah 3 tahun sebab anak dibawah tiga tahun masih mudah untuk dialihkan perhatiannya dan cenderung cepat lupa dengan masalahnya. Tunjukan saja sesuatu yang bisa menarik perhatiannya seperti mainan yang berwarna warni, binatang atau apapun sehingga dia lupa akan masalahnya.
4 Abaikan. Biasanya ledakan amarah anak akan cepat reda jika tidak ada yang melihat. Cara ini tidak disarankan untuk sering dilakukan. Akan lebih bijak jika Ayah-Bunda menggali apa yang menjadi penyebab kemarahan si kecil kemudian mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya.
5. Mainan diwaktu marah. Berikan alternatif jalan untuk menyalurkan emosi dan frustrasi si kecil melalui mainan yang melibatkan aktivitas fisik seperti bermain drum, bermain sepeda roda tiga, atau memanjat. Jangan terprovokasi. Ikut ikutan marah atau bahkan memukul anak yang sedang mengalami ledakan emosi tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat menimbulkan masalah baru yang mungkin jauh lebih parah. Bersikap sabar dan merespon kemauan si kecil tanpa harus menghilangkan ketegasan sebagai orang-tua.
Sekian Artikel kami yang berjudul6 Cara Jitu Mengendalikan Emosi pada Anak, Semoga Bermanfaat, baca juga artikel seputar anak yang lainnya 8 TIPS MENGATASI BABY BLUES SYNDROME.
4 Abaikan. Biasanya ledakan amarah anak akan cepat reda jika tidak ada yang melihat. Cara ini tidak disarankan untuk sering dilakukan. Akan lebih bijak jika Ayah-Bunda menggali apa yang menjadi penyebab kemarahan si kecil kemudian mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya.
5. Mainan diwaktu marah. Berikan alternatif jalan untuk menyalurkan emosi dan frustrasi si kecil melalui mainan yang melibatkan aktivitas fisik seperti bermain drum, bermain sepeda roda tiga, atau memanjat. Jangan terprovokasi. Ikut ikutan marah atau bahkan memukul anak yang sedang mengalami ledakan emosi tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat menimbulkan masalah baru yang mungkin jauh lebih parah. Bersikap sabar dan merespon kemauan si kecil tanpa harus menghilangkan ketegasan sebagai orang-tua.
Sekian Artikel kami yang berjudul