Banyak orang menyukai baik itu pantun
jenaka atau pantun yang berisi nasihat. Begitu juga dengan anak-anak. Pantun
merupakan salah satu jenis dari puisi lama dan sudah terkenal sejak dahulu kala.
Pantun sendiri dalam sastra Jawa disebut dengan parikan. Sedangkan di Sunda
disebut dengan Paparikan. Pantun dibagi ke beberapa jenis. Ada pantun untuk
dewasa, pantun untuk anak-anak, pantun religi, pantung tentang pendidikan, dan
masih banyak lagi macamnya, Kumpulan pantun anak
sendiri juga banyak macamnya. Bisa tentang pendidikan, pertemanan, dan jenaka. Kumpulan
pantun anak-anak sebenarnya juga sama seperti ciri dari pantun pada umumnya.
Kumpulan pantun anak dulunya diucapkan secara tulisan
maupun secara lisan. Namun sekarang ini pantung banyak dijumpai dalam bentuk
tulisan. Bentuk dari pantun sendiri sama semua, terdiri dari 2 baris. Baris
pertama dan kedua disebut dengan sampiran. Baris ketiga dan keempat disebut
isi. Pola dari pantun sendiri menggunakan pola a-b-a-b. Namun juga ada pantun
yang menggunakan pola a-a-a-a. Akan tetap pola seperti ini tidak banyak
digunakan begitu juga pada contoh kumpulan pantun anak.
Untuk membuat pantun, pertama kali
yang dibuat adalah isinya terlebih dahulu agar lebih mudah. Lalu setelah itu
buat sampirannya untuk baris pertama dan kedua. Jadi membuat pantun tidak perlu
berurutan. Berbeda dengan puisi memang. Pantun lebih mudah dibuat jika membuat
isi terlebih dahulu. Supaya lebih mudah cari terlebih dahulu suku kata atau
akhiran kata untuk isi pada baris ketiga dan keempat. Sehingga seterusnya untuk
baris pertama dan kedua menjadi mudah dibuat. Kumpulan pantun anak dapat
dilihat contoh berikut ini:
Jika
seekor harimau mengaum
Bunyinya
terdengar berirama
Jika besok
ulangan umum
Mari kita
belajar bersama
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.