Cara mengatasinya
1. Melihat gaya ‘jalan mabuknya’ mungkin Anda sebagai orang tua justru akan lebih was-was karena kuatir buah hati kesayangan Anda jatuh dan terantuk. Akibatnya eksplorasi si kecil jadi malah terbatas. Padahal pengalaman jatuh saat belajar berjalan itu justru merupakan pengalaman yang sangat berharga untuknya. Justru ketika anak terjatuh, ia akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. Momen jatuh inilah yang bisa dijadikan anak untuk berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Ia akan belajar saat menghadapi jalan licin, memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul kembali bahwa di tempat licin ia harus pegangan dan hati-hati supaya tidak jatuh lagi.
2. Sebaiknya orang tua disarankan untuk tidak sering seringmenaru anak di kursi ataupun di gendong, sebaiknya biarkan anak bereksplorasi dilantai atau matras sehingga dapat melakukan berbagai gerakan dengan aktif termasuk melatih kemampuan berjalan dengan baik. selain itu bila bayi dibebaskan bermain bebas dilantai maka bayi akan berupayauntuk berdiri sendiri dari posisi duduk kemudian merambat dan kemudian akhirnya mencoba berjalan selangkan demi selangkah.jangan menggunakan baby walker untuk mengajarinya berjalan karena tidak bermanfaat.
3. Jika ia sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan, amati apakah sudah bisa mantap berdiri dan berapa lama ia bisa bertahan. Jika sudah bisa berdiri tegap, itu berarti anak sudah siap mendapat stimulasi berjalan. Perhatikan apakah posisi jari kaki anak menekuk atau tidak. Jika menekuk, itu tandanya dia masih perlu stimulasi supaya berani dan terbiasa menahan berat badannya dengan bertumpu pada kedua kakinya
4. Bila jari kakinya tidak menekuk, mulailah mengajaknya untuk mau ditatih. Biarkan kedua tangannya memegangi kedua tangan ANda lalu ajaklah ia melangkahkan kakinya. Bila susah dan belum terbiasa, posisikan kedua telapak kakinya di atas punggung kaki kita. Sambil tangan kita tetap memegangi kedua tangannya, ajaklah ia melangkah. Agar suasananya menyenangkan dendangkan lagu saat kita melangkahkan kaki.
5. Begitu anak bisa berjalan merambat, umumnya anak tahu bagaimana caranya menggerakkan kakinya ke depan dan ke samping. Nah, inilah momen paling tepat untuk mengajaknya mau ditatih. Berikan kesan bahwa bisa berjalan itu menyenangkan.
6. Begitu langkah anak sudah teratur, beranikan diri untuk hanya memberikan jari telunjuk tangan kanan dan kiri kita untuk dipegangi anak selagi ia ditatih. Biarkan anak melangkahkan kakinya. Orang tua tinggal mengikutinya saja dan wajib mengerem atau mengalihkan arah jika anak menuju ke tempat yang dianggap mengundang bahaya.
7. Saat si kecil berusia 9-11 bulan dan bisa berdiri sendiri, perhatikan dengan seksama apakah berdirinya sudah tegak dan seberapa lama ia mampu bertahan. Jika belum, jangan bosan melatihnya kembali sampai anak bisa berdiri tegap untuk waktu cukup lama. Pancing dengan mainan favorit si kecil di atas kepalanya. Ini akan menantangnya untuk menggapai-gapai mainan tersebut dan berusaha menegakkan badannya.
8. Bila ia terlihat tak lagi mengalami kesulitan dan mulai lancar, saatnyalah menstimulasinya agar mau berjalan sendiri tanpa merambat atau kita pegangi. Kemudian berilah dia stimulus yang bisa memancingnya untuk bergerak dengan cara melangkah menuju arah stimulus tersebut. Bentuk pancingan ini macam-macam, bisa mainan bisa pula makanan kesukaannya
Langkah-Langkah Mengajari Bayi Berjalan
> Saat bayi sudah dapat merangkak, bantulah ia untuk melanjutkan tahap berikutnya yaitu berdiri.
> Pada tahap awal belajar berjalan bayi memerlukan pegangan (jawa: rambatan). Tempatkan bayi dekat obyek dimana ia bisa berdiri berpegangan misalnya kursi atau meja.
> Tahap berikutnya bayi dituntun untuk berjalan dengan pegangan orang tua. Tahap ini mungkin memerlukan waktu beberapa hari sampai bayi memiliki keberanian untuk berjalan.
> Selanjutnya orang tua mulai melepaskan pegangan tangan jika bayi sudah mampu berdiri seimbang. Pastikan bayi sudah dapat berdiri dengan benar (tanpa pegangan) sebelum membiarkan bayi belajar berjalan sendiri.
> Usahakan selalu dekat dengan bayi. Pada tahap awal bayi mampu berjalan sendiri, ia hanya mampu berjalan satu atau dua langkah sebelum akhirnya kehilangan keseimbangan.
> Pancinglah perhatian bayi untuk berjalan maju mendekat kepada anda sambil anda mundur sedikit-sedikit untuk menjaga jarak aman jika bayi kehilangan keseimbangan
Semoga artikel
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.